Tuesday, 19 May 2015

Gak Perlu Minder Meski Penghasilan Si Dia Lebih Besar

Persaingan semakin terbuka, baik pria maupun wanita memiliki kesempatan yang sama dalam berkarier. Tidak sedikit wanita yang berhasil mencapai puncak karier dengan penghasilan yang fantastis. Wow! Tidak dipungkiri wanita yang cantik, cerdas, dan mandiri secara finansial memiliki aura seksi tersendiri. Tapi kalau dia adalah pasangan Anda, apakah Anda akan tetap merasakan hal yang sama? Atau rasa insecure akan menghampiri?

Meski saat ini banyak rumah tangga yang memiliki dua sumber penghasilan, tetapi ketika penghasilan wanita lebih besar, tidak jarang pria merasa terintimidasi. Mengapa demikian? Tidak hanya di Indonesia, di negara maju pun masih banyak rumah tangga yang menganut sistem konvensional yakni menempatkan pria sebagai pencari nafkah utama. Sementara meskipun sama-sama bekerja penghasilan wanita lebih cenderung diperuntukkan untuk pengeluaran ekstra saja seperti uang jajan anak atau untuk jalan-jalan di akhir pekan.

Bagi kebanyakan pria uang menjadi isu panas yang bisa mengganggu harga dirinya. Ketika penghasilan istri lebih besar, ada kecenderungan pria merasa khawatir. Pertama ,perannya sebagai pencari nafkah utama bergeser, kedua adalah anggapan apa kata orang nanti. Rasa percaya diri tanpa disadari berkurang apalagi norma sosial masih mengharapkan prialah yang seharusnya jadi pencari nafkah utama. Apakah Anda juga merasa demikian?

Saat ini uang disebut-sebut sebagai penyebab utama perceraian. Tidak mau kan jadi salah satu korbannya? Jangan biarkan rasa insecure Anda merusak hubungan. Bagaimanapun keluarga nilainya lebih tinggi bukan dari ‘harga diri’ dan ego Anda? Jadi apa yang harus dilakukan?

Stay gentleman
Mungkin istri lebih besar penghasilannya, tapi bukan berarti Anda harus menjadi beban. Tetaplah melakukan hal-hal yang diharapkan dari Anda sebagai pria. Misalnya tetap merencanakan kencan atau memutuskan hal penting seperti merenovasi rumah, kesehatan anak, dan sebagainya. Wanita selalu membutuhkan orang yang dapat ia andalkan.

Jujur saja
Terbukalah akan kekhawatiran Anda. Jika Anda tidak setuju dengan kebiasaan istri yang suka pergi ke restoran mahal ajak ia bicara untuk mengurangi kebiasaan tersebut, kemukakan apa yang membuat Anda keberatan. Menyimpan kegelisahan sendiri hanya akan memperumit keadaan.

Bicarakan peran
Hindari pertengkaran soal uang dengan berbagi peran yang jelas. Siapa membayar tagihan apa. Sepakati tidak ada peran yang lebih penting di sini. Rekening listrik sama pentingnya dengan tagihan air. Cicilan mobil juga sama bernilainya dengan cicilan rumah.

Abaikan kata orang
Orang selalu iri tanpa alasan jelas. Norma umum mengharapkan pria menjadi pencari nafkah utama, ketika itu tidak terpenuhi, omongan-omongan sinis akan berkeliaran di sekitar Anda. Tapi kenapa harus risau? Anda dapat mencintai keluarga dengan cara seperti yang anak-anak dan istri harapkan.
Jangan biarkan orang-orang membuat kepercayaan diri Anda runtuh. Fokus saja pada orang-orang yang Anda cintai.

Masih merasa kurang percaya diri? Ayolah Anda tidak seburuk itu. Buktinya istri Anda sudah memilih Anda di antara ribuan pria yang mungkin sudah mampir dalam hidupnya, kan?