Tuesday, 19 May 2015

7 Langkah yang Mendekatkan LDR Anda

Si Dia ada di samping kita saja, seringkali pertengkaran karena kecurigaan satu sama lain menghampiri, apalagi jika jarak memisahkan. Tidak heran banyak yang pesimis hubungan jarak jauh atau LDR (Long Distance Relationship)akan berhasil. Tapi jika Anda terlanjur jatuh cinta padanya dan tak mau kehilangan dia, masih ada jalan kok. Syaratnya ada banyak PR yang harus dilengkapi bersama agar LDR Anda berjalan lancar.

  1. Ceritakan semuanya
    Kekasih Anda dapat merasakan mood Anda berubah bahkan dari teks yang Anda kirimkan. Daripada menghindar dan membuat ia curiga berlebihan sehingga berujung pertengkaran, ceritakan saja hal yang mengganggu hari Anda. Bahkan masalah yang tampak sepele di mata dia. Misalnya, ungkapkan seberapa kesalnya Anda ketika tim kesayangan akhirnya kalah. Mungkin dia akan tertawa. Tapi tawanya lebih menyenangkan bukan daripada pertanyaan penuh prasangkanya.
  2. Lakukan berdua
    Jarak memang memisahkan tapi teknologi kan bisa mendekatkan. Jadwalkan waktu untuk menonton bersama film favorit yang sedang diputar di TV kabel. Kalau bisa sambil saling berbicara di telepon mengapa tidak?
  3. Melihat ekspresi
    Jangan hanya melakukan video chat saat sedang saling merindukan saja. Ketika bertengkar, penting untuk melihat ekspresi wajah pasangan saat bicara. Mungkin ia tak tahan melihat puppy eyes Anda saat meminta maaf, atau ekspresi marahnya yang seksi justru meluluhkan emosi Anda.
  4. Berkunjung, penting!
    Terlalu jauh? Terlalu mahal biayanya? Cinta juga butuh hal yang rasional, jika biaya dapat membuat Anda bangkrut, memaksakan diri bisa membuat rencana masa depan Anda berdua berantakan. Anda bisa bertemu di tengah-tengah. Tidak hanya biaya yang dapat dihemat, sepakat untuk bertemu di tengah juga menunjukkan baik Anda dan pasangan melakukan effort yang sama. Ini membuat baik Anda maupun si dia sama-sama merasa diinginkan.
  5. Mengobrol setiap hari bukan setiap jam
    Keep in touch setiap hari memang penting. Tapi bukan berarti Anda harus mengirim pesan setiap jam. Jarak yang jauh tidak bisa dikompensasikan dengan frekuensi chat yang sering. Malah keadaan bisa memburuk karena sikap posesif didorong muncul. Lambat laun Anda dapat merasa lelah karena dicintai dan ‘dipaksa’ mencintai.
  6. Ketahui jadwal masing-masing
    Ketahui apa aktivitasnya, dengan siapa dia melakukannya, kapan dia menjalankannya. Beri tahu juga dia sebaliknya. Jika aktivitas melibatkan lawan jenis pastikan Anda dan pasangan saling mengetahui. Kecemburuan kadang tidak terhindarkan, tetapi kedewasaan dan keterbukaan bisa menyelamatkan.
  7. Miliki tujuan
    Berapa lama LDR ini akan berlangsung? Tiga bulan? Satu tahun? Lima tahun? Sama seperti hubungan lain pada umumnya, LDR juga akan berakhir dengan putus atau komitmen jangka panjang. Tujuan yang manis bisa membuat orang bertahan.

Selalu ada pengorbanan dalam setiap hubungan yang manis. Bagaimanapun kedekatan penting. Jika LDR mulai menyiksa Anda, pindah ke kota yang sama menjadi pilihan. Entah Anda ikut dia atau dia yang ikut Anda. Asal pastikan saja tidak ada yang merasa dipaksa untuk mengalah.