Monday, 05 June 2017

Mencoba Love hotel, Gaya Hidup Pasangan di Jepang

Pernah berwisata ke Jepang? Atau mungkin sekadar suka membaca komik dan nonton film Jepang? Jika ya, mumgkin Anda sudah familiar dengan istilah ‘Love hotel’. Namun jika belum pernah mencobanya sendiri, mungkin Anda masih bertanya-tanya, apa perbedaan konsep love hotel dengan hotel pada umumnya. Coba baca penjelasan berikut ini.

Love hotel adalah sebuah bentuk akomodasi yang populer sejak tahun 1968 di Osaka. Keunikan dan kepraktisan love hotel kemudian semakin berkembang dan menjadi tren di negeri sakura. Di Jepang, penginapan ini menyasar kalangan pekerja yang ingin menghabiskan jam makan siang yang ‘SEKSI’ ataupun pasangan turis yang berpesta hingga larut dan belum memiliki tempat menginap.

Bayangkan saja, Anda dan pasangan sedang traveling ke Jepang dan belum menemukan tempat menginap. Padahal hari sudah semakin larut. Anda cukup naik taksi dan mintalah diantar ke love hotel. Pada umumnya, penginapan seperti ini memiliki area parkir yang tidak terlihat dari jalan utama.

Begitu memasuki area reservasi, mungkin Anda akan melihat pasangan yang langsung menju kamar tanpa melihat ke sekitar. Sebab, kebanyakan orang Jepang yang menggunakan love hotel mengharapkan privasi dan tidak ingin terlihat oleh orang yang mengenal mereka. Bahkan, sebagian hotel tidak memiliki petugas resepsionis sama sekali. Anda bisa melakukan pembayaran dan pengambilan kunci melalui vending machine. Waktu check in dimulai dari pukul 21.00 malam dan di atas pukul 24.00 kebanyakan ruangan sudah penuh, khususnya di lokasi-lokasi ramai dan akhir pekan.

Selain sangat mementingkan privasi, love hotel juga memiliki daya tarik tersendiri dengan menyediakan kamar dengan berbagai tema yang unik. Sebut saja kamar bertema ruang angkasa, Batman, hingga Hello Kitty! Silahkan pilih tema yang Anda dan pasangan sukai. Tertarik mencobanya?